Malaikat pun Turun Ikut Mendengarkan

Malaikat pun Turun Ikut Mendengarkan


Usaid bin Hudhair adalah seorang pemuka madinah saat cahaa Islam belum menerangi kota itu. Mendengar Rasulullah saw. mengirimkan Mush'ab bin Umair menyebarkan agama Islam di Madinah, segera Usaid menemui Mush'ab yang saat it sedang membacakan ayat suci Al-Quran.
         "Apa maksud Tuan datang kesini? Tuan hendak mempengaruhi rakyat kami yan booh-bodoh? Pergilah Tuan sekarang, jika Tuan maassi ingan hidup!" kata Usaid dengan ketus.
Hardkn itu tidak membuat Mush'ab takut. Bahkan dengan hormat ia menjawab, "Wahai pemimpin Madinah, silahan duduk bersama kami, mendengarkan apa yang kami bicarakan, jika tuan suka apa yang kami bicarakan, silahkan ambil. Dan jika tuan tidak suka kami akan meninggalkan tuan dan tidak akan kembali lagi ke kampung anda ini.
         Usaid setuju, lalu mulai mendengarkan Muh'ab menjelaskan Ilam sambil membaca ayat-ayat Al-Quran. Tanapa terasa Nur Ilahi merasuk kedalam hatinya. Rasa gemira terpancar di wajah Usaid. "Alangkah Indahnya apa yang tuan baca. Apa yang harus saya lakukan jika ingin memeluk Islam?" katanya lebih lanjut.
          Daibawah bimbingan Mush'ab, Usaid maik Islam. Sejak ituUsaid mencintai Al-Quran seperti seorang mencitai kekasihnya. Pernah suatu malam Usaid membaca Al-Quran di kandang kudanya. Anaknya, Yahya yang masih kecil terlelap di samingnya, Usaid membaca surah al-Baqarah Ayat 1-4.
         Ketika melantunkan ayat-ayat suci ersebut, kudana meringkik berputr-putar hmpir memutuskan tali pengikatnya. Usaid kembali melanjutkan membaca, dan kuda yang lainnya turut meringkik dan berputar-putar. Sampai pada ujng ayat ke empat al Baqarah, Usad menghentikan bacaannya, ingin tahu apa yang terjadi pada kudanya. Nmun ia tidak melihat apapun.
        Usaid kembali melanjutkan bacaanya hingga ayat kelima al Baqarah. Kudanya kembali meronta, berputar-putar lebih hebat laAlifgi. Usaid pun kembali menghentikan bacaannya, kudanya kembali diam. Demikianlah terjadi berulang-ulang. Setiap kali Usaid membaca Al-Quran kudanya meronta, setiap kali said diam kudanya juga ikut diam.
        Khawatir anaknya akan terinjak kuda yang berputar-putar, Usaid lantas pergi dari tempat itu membawa anaknya. Ketika itulah dia melihat seberkas cahaya yang nai ke atas hingga akhirnya ia tak melihatnya lagi.
        Esok harinya, hal itu dia  ceritakan jepda Rasulullah saw. Rasul bersabda, "Hai Abu Yahya, bayangan itu adalah malaikat yang tuun mendengarkan engkau membaca Al-Quran. Seandainya engkau teruskan bacaanmu hingga pagi, niscaya orang-orang akan melihat malaika yang selama ini tidak dapat mereka lihat."(HR Muslim)
       Saudaraku sudahkahkita membaca Al-Quran hari ini? Bila belum, segeralah ambil Qalamullah tersebut, buka, dan bacalah. Sebabsetiap huruf yang kita baca akan membuahkan satu kebaikan. Rasul bersabda, "Barang siapa membaca atu huruf dari kitab Al-Quran, dia mendapatkan satu kebaikan. Dan kebaikan itu digandakan sepuluh kali. Saya tidak mengatakan kalau Alif lam mim itu satu hurup, tetapi  Alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf." (HR. Tirmidzi).
       Ternyat, terbentang ribuan kebaikan di depan mata kita bila kita membaca Al-quran. Hanya, kita selalu disilaukan dengan kehidupan dunia sehingga melupakan tuntunan dan petunjuk yang ada dalam Al-Quran. Kita terlalu ibuk mencari harta dunia dan melupakan ada nilai yang angat besar di dalam Al-Quran.
       Uqbah bin amir menceritakan, "Saat kami berada di ash-Shufah (teras masjid Nabawi) Rasululullah saw keluar menemui kami, lantas beliau bertanya, "siapa diantara kalian yang suka berangkat ke Buthan atau Aqiq setiap hari kemudian membawa dua unta yang gemuk?".Kamipun menjawab, "Kmi semua menyukai hal itu, ya Rasulullah."
    Rasulullah kemudian bersabda,"Tidakkah klian berangkat ke masjid lalu belajar atau membaca dua ayat dari kitab Allah itu lebih baik baginya daripada dua unta yang gemuk-gemuk. Tiga ayat lebih baik baginya daripada tiga unta, dan empat ayat lebih baik dibandingkan empat unta dan beberapa unta." (HR Muslim)
     Saudaraku , masihka kita mala untuk membaca Al-Quran? Mri ita berlindung dari godaan setan dari rasa malas, terutama malas membaca AlQuran. Semoga Allah memasukan kita pada golongan orang-orang yang mencintai Al-Quran. Amin.***


Salin dari Koran Pikiran Rakyat 
Oleh: Hj. Nunung Karwati