Maaf .. Harus Kuakhiri

Maaf .. Harus Kuakhiri

Kumenatapmu tanpa ada lagi rasa
Pesona yang dulu ada 
kini yang kulihat hanya rona biasa
tak terlukis lagi di atas wajah sahaja 
lengkung indah warna warni pelangi 
yang dulu terhias meng'elokan rupa yang kudamba.

Tanpa ada sisa ,satu tetespun tinta 
telah mengering kuhabiskan untuk menuliskan setiap rasa di alam rindu dahulu.
Kau kini adalah kenangan
Terkubur disetiap petang yang terlupakan 
tak menjelma lagi 
dalam lamunan malam saat sunyi.

Cukup sudah permainan ini
Kuharapkan cintapun mati
Biar ku tak lelah lagi berlari
Mengejarmu dalam mimpi

Aku akhiri setelah lelah tanpa jeda
Jendela hati kututup
Biar kubuka kembali suatu hari nanti
Kini biarkanlah aku berjalan lagi
Sendiri tanpa ada lagi inginku meraihmu
Sialajang Malang

Sialajang Malang

aku hanyalah seorang lajang malang
tersiksa menahan perih pandangan
pakaian para perawan cumpang camping tak karuan

Aku hanyalah si lajang malang
Merana di sisa-sisa hari
Melantunkan melodi pedih
Teriris nafsu birahi

"apa yang kau inginkan dari baju belel rok mini nyaris telanjang wahai insan keindahan dunia?"

Kau adalah perhiasan terindah
Yang pertama tertangkap indera mata

Demi Tuhan aku hanyalah silajang malang
Yang menjerit kesakitan
Hampir tumbang terbabi buta godaan
Aku hanyalah insan lemah iman

Ingat selalu ada Tuhan memperhatikan
Mengutus malaikat suci mencatat kepribadian
Yang tak akan terlupakan
Untuk ditunjukan kepada kita
Apa yang harus dipertanggungjawabkan

Aku tersiksa, merana ,sesekali ingin ku teriak marah
Sekali lagi aku hanyalah silajang malang
Yang merana tersayat keindahan semu
Untuk Sahabat

Untuk Sahabat

Sahabat..
Tanpa harus banyak tanda tanya
Pertemuan itu adalah ujian waktu berjalan
Untuk mengukir kenangan ,menjalin erat hubungan sampai batas waktu yang ditentukan.

Sahabat..
Dalam kurun waktu bersamaan
Kita telah dicoba dengan polemik permasalahan
Mengenai kebutuhan ,dan kita telah berdiri dan berjalan sesuai argumen yang berbeda.
Ternyata kita tak serasa, beda selera, beda kacamata dalam memandang realita.

Dan yang tak terasa adalah waktu yang berjalan
Telah menghantarkan kita pada usia dewasa
Aku baru terbangun dan melihat kau diketinggian
Mengibarkan bendera ,mengangkat kepal tangan dan berteriak "Aku Berhasil".
Wow .. Ternyata aku terlalu lama diam dan terjatuh.
Kini aku kembali melangkahkan kakiku, berjalan pelan entah kapan sampai ,melewati lembah dan terjal.
Aku harus melangkah, menyusulmu.
Prasangka

Prasangka

Terjebak dalam prasangka
Risaumu terbuai pikirmu
Seolah kau merasa lemah
Lalu kau memanah kearahku
Seakan aku buruan yang akan kau panggang untuk santapan malammu.

Kau dengar lirih itu ?
Merintih memanggil satu jiwa halus
Menembus belukar ,merapal jejak tapi tak sampai
Lalu memanggilmu kembali dari jauh
Berharap kau berpaling,dan melihatku
Yang telah ringkih ,lelah dalam harap menanti sambutmu.

Kau dusta saat kau menilaiku lebih baik
Kau lemah karena prasangka
Enggan kau mencoba, pengecut karena takut
Gengsi kau pelihara.

Saat aku bisa kau risau
Kau cabut pisau dari lidahmu
Lalu kau sayat aku dengan kata-katamu
Hari Ini

Hari Ini

Terik pagi seakan ajakku menari
Ayo Zak kembali berdiri
Gerakan kaki buat harmoni
Ini bukan dunia Fantasi
Jadi tak perlu lagi banyak basa-basi
Esok hari itu misteri
Hari ini takan ada lagi
Hari kemarin telah dilewati
Anggap saja telah mati

Kutersenyum pada pagi
Yang membangunkanku kembali
Mempersembahkan kemuning mentari
Untuk kuhisap menjadi energi

Jika hari ini mereka bercaci-maki
Maka hari ini aku berbaik hati
Hari ini akan kulewati
Dengan penuh cengengesan dan ceria
Kita bahagia dan buat apa lagi mengeluh sengsara
Kita bahagia karena hari ini masih ada usia
Maka Nikmat Tuhan Yang Manakah Yang Kam Dustakan ?

Maka Nikmat Tuhan Yang Manakah Yang Kam Dustakan ?

(Tuhan)Yang Maha Pemurah
Yang telah mengajarkan Al Qur'an
Dia menciptakan manusia,
Mengajarnya pandai berbicara.
Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan
Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-duanya tunduk kepadaNya
Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan)
Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu
Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu
Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhlukNya
di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang
Dan biji-bijian yang berkulit dan dan bunga-bunga yang harum baunya
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Dia menciptakan manusia dari tanah yang kering seperti tembikar
dan Dia menciptakan jin dari nyala api
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Tuhan yang memelihara kedua tempat terbit matahari dan Tuhan yang memelihara kedua tempat terbenamnya
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu
antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Dari keduanya keluar mutiara dan marjan
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Dan kepunyaanNya-lah bahtera-bahtera yang tinggi layarnya di lautan laksana gunung-gunung
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Semua yang ada di bumi itu akan binasakan
Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepadaNya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Kami akan memperhatikan sepenuhnya kepadamu hai manusia dan jin
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Hai jamaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi)penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Kepada kamu (jin dan manusia) dilepaskan nyala api dan cairan tembaga, maka kamu tidak dapat menyelamatkan diri (daripadanya)
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Pada waktu itu manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
orang-orang yang berdoasa dikenal dengan tanda-tandanya lalu dipegang ubun-ubun dan kaki mereka
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Inilah neraka jahanam yang didustakan oleh orang-orang berdosa
Mereka berkeliling di antaranya dan di antara air yang mendidih yang memuncak panasnya
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
kedua surga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Di dalam kedua surga itu ada dua buah mata air yang mengalir
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Di dalam kedua surga itu terdapat segala macam buah-buahan yang berpasangan
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutera. Dan buah-buahan kedua surga itu dapat (dipetik) dari dekat
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Dan selain dari dua surga itu ada dua surga lagi
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Kedua surga itu (kelihatan) hijau tua warnaya
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Di dalam kedua surga itu ada dua mata air yang memancar
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Di dalam keduanya ada (macam-macam) buah-buahan dan kurma serta delima
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Bidadari-bidadari yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Mereka bertelakan pada bantal-bantal yang hijau dan permadani-permadani yang indah
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Maha Agung nama Tuhanmu Yang mempunyai kebesaran dan karunia


(Al Qur'anul Kariim Surat Ar Rahman : 1-78)
Kehidupan duniawi diumpamakan sbgai seorg lelaki yg membangun rumah, lengkap dgn perabot & perhiasannya.
Ia mngundang org untuk mendatangi rumahnya. Setiap kali tamu datang, ia mempersilahkannya duduk di atas kasur yang empuk, disuguhkan padanya daging diatas piring emas, di sekelilingnya disiapkan perabot mewah lengkap dgn segala isi yg dibutuhkan sang tamu, dan di tambah lg dgn pelayan yg siap memberikan segala keperluannya.

Orang yg berpikiran dalam akn menyadari bahwa segala kemewahan itu milik si tuan rumah. Ia menikmati kemewahan itu sepanjang menjadi tamu bagi situan rumah, dan sedikit pun ia tdk membuat hatinya lekat dgn kemewahan tersebut, dan ia tdk terbetik pula dlm hati keinginan untuk memiliki.
Ia menjadi tamu yg baik bagi situan rumah, duduk ditempat yg dipersilahkan makan & minum dari apa yg dihidangkan & tdk meminta sesuatu dibalik itu, ia merassa cukup puas dgn kedermawanan tuan rumah & sikapnya yg baik pd semua tamu.
Ia memasuki rumah si pengundang dgn cara orang mulia, menikmati hidangan dgn cara orang mulia, sehingga tuan rumah mencela perilaku si tamu.

------------------------------------------------------------------------------------

Adapun org yg dungu dlm hatinya terbetik keinginan utk menjadi penghuni tetap dirumah itu, menguasai semua perabot si tuan rumah, bertindak dirumah org sekehendak hatinya, memilih tempat duduk dmn ia suka , memindahkan pderabot rumah sesuka hatinya, kemudian menyembunyikannya.

Setiap kali situan rumah menyajikan hidangan, hasrat hatinya slalu ingin memiliki dan menguasai.
Situan rumah menyaksikan perilaku tamu yg dungu itu , namun karena kedermawanannya, si tuan rumah tdk sampai hati mengusir si tamu.
Namun ketika tamu itu diketahui benar-benar bermaksud menguasai rumah dan isinya, memperlakukan rumah dan perabot rumahnya layaknya pemilik yg sah, si tuan rumah mengutus pelayan untuk mengusir paksa tamu itu dan merampas kembali semua benda miliknya.
Ia pun keluar dgn caci maki dari tuan rumah itu, sehinggaterbukala keburukannya bagi si tuaan rumah dan pelayannya.

------------------------------------------------------------------------------------


Orang yg mau berpikir hendaknya merenungkan perumpamaan ini, seba ia sangat sesuai dgn keadaan yg terjadi.

Salin Dari Buku Imam Ibnu Al-Qoyyim Al-Jauziyyah
Dunia Laksana Rumah Yang Penuh Hiasan

Dunia Laksana Rumah Yang Penuh Hiasan

Kehidupan duniawi diumpamakan sbgai seorg lelaki yg membangun rumah, lengkap dgn perabot & perhiasannya.
Ia mngundang org untuk mendatangi rumahnya. Setiap kali tamu datang, ia mempersilahkannya duduk di atas kasur yang empuk, disuguhkan padanya daging diatas piring emas, di sekelilingnya disiapkan perabot mewah lengkap dgn segala isi yg dibutuhkan sang tamu, dan di tambah lg dgn pelayan yg siap memberikan segala keperluannya.

Orang yg berpikiran dalam akn menyadari bahwa segala kemewahan itu milik si tuan rumah. Ia menikmati kemewahan itu sepanjang menjadi tamu bagi situan rumah, dan sedikit pun ia tdk membuat hatinya lekat dgn kemewahan tersebut, dan ia tdk terbetik pula dlm hati keinginan untuk memiliki.
Ia menjadi tamu yg baik bagi situan rumah, duduk ditempat yg dipersilahkan makan & minum dari apa yg dihidangkan & tdk meminta sesuatu dibalik itu, ia merassa cukup puas dgn kedermawanan tuan rumah & sikapnya yg baik pd semua tamu.
Ia memasuki rumah si pengundang dgn cara orang mulia, menikmati hidangan dgn cara orang mulia, sehingga tuan rumah mencela perilaku si tamu.

------------------------------------------------------------------------------------

Adapun org yg dungu dlm hatinya terbetik keinginan utk menjadi penghuni tetap dirumah itu, menguasai semua perabot si tuan rumah, bertindak dirumah org sekehendak hatinya, memilih tempat duduk dmn ia suka , memindahkan pderabot rumah sesuka hatinya, kemudian menyembunyikannya.

Setiap kali situan rumah menyajikan hidangan, hasrat hatinya slalu ingin memiliki dan menguasai.
Situan rumah menyaksikan perilaku tamu yg dungu itu , namun karena kedermawanannya, si tuan rumah tdk sampai hati mengusir si tamu.
Namun ketika tamu itu diketahui benar-benar bermaksud menguasai rumah dan isinya, memperlakukan rumah dan perabot rumahnya layaknya pemilik yg sah, si tuan rumah mengutus pelayan untuk mengusir paksa tamu itu dan merampas kembali semua benda miliknya.
Ia pun keluar dgn caci maki dari tuan rumah itu, sehinggaterbukala keburukannya bagi si tuaan rumah dan pelayannya.

------------------------------------------------------------------------------------


Orang yg mau berpikir hendaknya merenungkan perumpamaan ini, seba ia sangat sesuai dgn keadaan yg terjadi.

Salin Dari Buku Imam Ibnu Al-Qoyyim Al-Jauziyyah

Perumpamaan Manusia dan Amal Perbuatannya

Perumpamaan manusia dengan harta benda, kerabat dan amal perbuatannya digambarkan sebagai seorang lelaki yang mempunyai tiga saudara.

Suatu ketika saat ia hendak melakukan perjalanan jauh, ia memanggil ketiga saudaranya dan berpesan.
Kalian mengetahui bahwa aku harus pergi ketempat yang amat jauh, dan saat ini aku sangat membutuhkan pertolonganmu.

Saudara pertama menjawab: Sekian lama aku menjadi saudaramu, tetapi saat ini, aku bukan lagi saudaramu dan bukan pula sahabat. Aku tidak punya apa-apa selain itu.
Lelaki itu menjawab: Saat ini akupun tidak membutuhkanmu lagi.

Kepada saudara kedua lelaki itu brtanya: Apa pendapatmu ?
Saudara ke dua menjawab: Aku telah menjadi saudaramu sejak dulu hingga sekarang dan aku akan setia padamu dan akan kupersiapkan bekalmu dalam perjalanan. Namun setelah engkau menaiki tungganganmu aku tidak lagi menjadi saudaramu.
Lelaki itu brkata Aku membutuhkanmu menjadi temanku diperjalanan.
Saudaranya menjawab: Engkau tidak punya alasan lagi memaksaku.
Lelaki itu mngatakan: Jika demikian, aku tidak lagi membutuhkamu.

Kepada saudara ketiga, ia bertanya: Apa yg engkau akan katakan ?
Saudara ketiga menjawab: Aku adalah sahabatmu disaat engkau sehat atau menderita, aku adalah sahabatmu saat ini, sahabatmu disaat engkau berkendaraan dan sahabatmu diperjalanan. Kemana engkau pergi aku akan mendampingimu. Jika engkau berhenti, aku akan berhenti bersamamu hingga engkau sampai di tempat tujuan dan tidak akan pernah meninggalkanmu selamanya.
Lelaki itu berkata: Sebelumnya aku menduga bahwa engkau sahabatku yg paling aku rendahkan, aku lebih mengutamakan kedua saudaraku yang lain daripada dirimu.
Andaikata aku mengetahui kesetiaanmu kepadaku, niscaya aku akan mengutamakan engkau daripada kedua saudaraku .
-----------------------------------------------------------------------------------
Saudara pertama tidak lain merupakan gambaran tentang harta dunia; Saudara kedua menggambarkan sanak keluarga, saudara & sahabat, sedangakan saudara ketiga menggambarkan amal perbuatan.
-----------------------------------------------------------------------------------
Salin Dari Buku Imam Ibnu Al-Qoyyim Al-Jauziyyah
Pemangsa Jiwa

Pemangsa Jiwa

Berdasar urutan waktu yang tertampung dalam bejana rindu
Beriak lembut melewati dasar logika
Mewarisi satu makna tentang bahagia
Kadang kau kusebut penjajah
Menyiksa waras membuatku seakan tak punya akal budi
Kadang juga kau kusebut siluman
Uap asap hembusanmu menulari naluri kecilku
Kau ada dan selalu ada tanpa terlihat hanya dirasa
Kaulah cinta
Mangsamu adalah mereka sipemilik hati
Kau bermuara di alam sadar